Sabtu, 07 April 2012

PERDAGANGAN BEBAS ANTARA ANCAMAN DAN KEBEBASAN LABA


       Berbicara mengenai perdagangan bebas, sebelumnya kita harus mengerti apa itu perdagangan bebas?? 
perdagangan bebas adalah suatu situasi dimana arus lalu-lintas  barang jasa, dan manusia dari dan ke suatu negara didunia ini tidak mengalami hambatan dan dapat membuka peluang produk dalam negeri ke pasar internasional yang akan bersaing sebagai kompetitor. Dan juga, tenaga kerja Indonesia bisa bekerja dengan mudah di negeri asing tanpa hambatan peraturan imigrasi yang berarti. Dengan adanya perdagangan bebas ini dalam era globalisasi ekonomi terjadi perdagangan bebas lintas negara dengan tujuan untuk memperluas perdagangan internasional sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan terbuka lebarnya lalu lintas investasi dan ekspor barang, dan akan berdampak pada lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Perdagangan bebas mensyaratkan tidak adanya tarif masuk alias nol persen. Berarti tidak ada hambatan apapun bagi barang dari luar negeri masuk ke sini. Karena pada saat yang sama produk kita pun bebas dijual di sana. Masalahnya kembali kepada daya saing Itulah sebabnya pemerintah tidak boleh membiarkan kita kalah terus menerus karena yang akan terpukul adalah perekonomian bangsa ini secara keseluruhan. Tantangan kedepan adalah pemerintah mempersiapkan kebijakan yang dapat menyeimbangkan antara tuntutan negara maju dengan kemampuan SDM dan keuangan negara. Yang dimaksud mensejahterakan disini adalah negara dapat memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri dalam negeri. Sehingga bisa mendapatkan produk barang dari luar negeri yang memiliki teknologi yang modern dan kualitas yang lebih baik. Sebagai contoh suatu perusahaan memiliki mesin dalam negeri untuk memproduksi produknya dan menghasilkan 200 unit per hari tetapi pada saat perusahaan menggunakan mesin yang diperoleh dari luar negeri perusahaan tersebut dapat menghasilkan 800 unit per hari dengan kualitas mesin yang lebih efisien dan modern maka perusahaan bisa memproduksi lebih banyak dan memperoleh laba yang lebih besar sehingga para karyawan bisa lebih sejahtera. 


        Tetapi dari sisi positif yang di peroleh dari perdagangan bebas maka ada sisi negatif dari perdagangan bebas yang menimbulkan ancaman bagi negara ini. Yang kita ketahui banyak barang dari negara cina yang masuk ke dalam Indonesia . Dan banyak pula masyarakat Indonesia yang menyukai produk cina  karena memiliki kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah. Dalam hal ini, kita juga melihat di pasar produk dari China semakin banyak. Alhasil produk kita semakin sulit berkembang karena kurang laku. Inilah ancaman riil yang dampaknya akan sangat besar.  Rendahnya daya saing produk dalam negeri dibandingkan dengan Cina. Faktor utama penyebab rendahnya daya saing ini adalah tingginya harga bahan baku, rendahnya pasokan komponen, ketidakstabilan, dan tingginya harga energi. Selain itu karena faktor permodalan yang sulit sementara itu Indonesia masih sangat jauh tertinggal. Akibatnya, Jadilah pasar kita dibanjiri oleh produk asing terutama China, sementara produk kita sendiri kurang laku dijual di luar negeri ditambah lagi kalah bersaing di pasar domestik. Akhirnya yang namanya perdagangan bebas itu sesuatu yang menakutkan. Karena kita hanya akan menjadi konsumen sehingga neraca pembayaran pun selalu defisit. Bila ini terjadi, maka Indonesia akan semakin melekat sebagai negara ‘konsumen’. Dalam persaingan di bidang perdagangan, yang menang adalah negara yang memiliki keunggulan di bidang kualitas barang, produk dan jasa, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki modal. Lalu bagaimana dengan produk dalam negeri ini apakah kita hanya bisa mengeluhkan karena kualitas dan harga yang selalu menjadi masalah?? Bagaimana pabrik, industry tekstil dan ikm (industry kecil menengah) yang memproduksi barang dalam negeri bisa terus berkembang dengan baik kalau para konsumen nya lebih memilih barang dari cina. Pabrik dalam negeri menjadi gulung tikar dan kita mendapatkan pengangguran yang semakin menumpuk  inilah yang perlu disikapi serius. Dan contoh lainnya adalah dalam bidang pertanian, kita tahu indonesia merupakan negara agraris, berkepulauan dan beriklim tropis sehingga mayoritas penduduknya bertani tetapi mengapa indonesia masih mengimpor beras dari luar negri mengapa  indonesia tidak memperbaiki pada sektor pertanian dan mengembangkan para petani untuk bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik atau dengan perdagangan bebas ini seharusnya negara indonesia mendapat mengambil hal-hal yang positif untuk kemajuan dan pengembangan pertanian dan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga tidak perlu mengimpor tapi mengekspor, dan dapat memperoleh laba bagi negara ini sehingga rakyatpun sejahtera. 



 Tetapi sayang sekali pemerintah sejak dulu kurang memperhatikan dan itu terbukti kurang adanya kebijakan yang secara khusus diarahkan pada upaya memenangkan era perdagangan bebas tersebut. Seharusnya perdagangan bebas merupakan peluang namun bagi indonesia tampaknya lebih sebagai ancaman. Hal itu diakibatkan oleh ketidaksiapan kita sendiri untuk menghantisipasi. Walaupun kesadaran sudah lama ada namun belum pernah ada langkah nyata, terprogram dan sitematis. Semua dibiarkan mengalir apa adanya seakan-akan dunia tidak berubah dan pasar tidak berkembang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar