Kamis, 02 Januari 2014

CERPEN..


NADA PERSAHABATAN


Hari ini adalah hari pertama mery masuk Kelas 2 SMA seteleh merasakan liburan dua minggu bersama keluarga. Tapi rapot mery cukup mengecewakan karena nialinya tidak bagus , tetapi mery cukup beruntung karena bisa masuk ipa. Dirumah Mery sering dimarahi ibu nya karena tidak mendapatakan nilai yang bagus sehingga ia pun merasa sedih dan kesal. Karena mery cuma gadis biasa yang tidak pintar, ia pun mulai merasa kesal sekali mengapa ia tidak bisa mendapatkan nilai yang bagus. Mery pun menunggu indah di depan kelas untuk curhat apa yang ia rasakan sekarang.

“ Hay ndah duduk disini yuk pengen cerita deh, kenapa nilai gue kok gini banget sih? andai gue pinter ya pasti gue bias masuk kelas unggulan itu dan bisa bareng temen-temen yang pinter” ujar  mery dengan kesal dan jengkel.

“Sabar mer, pasti lo bias kok asal mau usaha aja.” … indah sambil menenangkan mery.

“Iya ndah tapi gimana cara nya yaa” mery sangat merasa kesal..

Indah adalah teman mery yang cukup pintar dan sangat sabar orang nya ia adalah teman kelas satu mery tetapi kini sudah tidak sekelas lagi, tetapi kelas mereka cukup berdekatan dan mereka sering untuk sharing dan bercerita.

Bel pun berbunyi, mery dan indah langsung masuk ke kelas mereka . Hari ini wali kelas mery datang ke kelas untuk perkenalan diri dan membahas struktur kelas yang baru.

“Pagi anak-anak? Gimana liburan kalian kemarin disini ibu walikelas kalian ya dan ibu disini ngajar fisika yaa” ibu widya berbicara di depan kelas dengan semangat..

“Pokok nya gue harus bisa, nilai gue gak boleh jelek lagi walaupun Cuma di kelas biasa kaya gini” mery bicara dalam hati dengan ambisi yang kuat karena merasa kesal.

“Sekarang kita bagi struktur kelas yang baru ya, dan kalian yang memilih teman kalian sebagai kandidat nya”.. bu widya menatap anak-anak sambil melihat anak-anak yang bisa untuk tugas ini.

“Udah bu mery aja, iya mery bu masuk sebagai kandidatnya” teman-teman baru mery bersorak-sorak dengan semangat karena mery terlihat cukup baik dan pantas.

Dan akhir nya mery pun menjabat sebagai skertaris kelas yang baru. Begitu banyak tugas mery yang baru kali ini karena harus mengabsen dan mengontrol guru yang masuk atau tidak. Tapi mery sangat senang dengan suatu kesibukan, karena bagi mery ia tidak buang-buang waktu untuk yang tidak berguna.

Beberapa jam kemudian bel istirahat pun berbunyi dan mery mulai berkenalan dengan teman baru nya, ia pun berkenalan dengan diah,okta, dan lutfi. Mereka teman yang baik dan mery pun setelah mengenal nya, ia berteman dekat dengan mereka dan dangat akrab sekali dan mereka sering berkumpul di rumah diah sebagai bescamp mereka.

Dua minggu setelah belajar di kelas dan hari ini adalah hari rabu sepulang mery sekolah, mery bersama-sama temannya main ke rumah diah untuk belajar bareng karena besok akan diadakan  ulangan fisika. Mery belajar dengan serius mencoba untuk memahami semua materi yang diberi.

“Mer, ini gimana sih gue gak ngerti deh? Mana banyak banget lagi materinya” ujar diah teman mery yang sangat malas sekali orang nya dan suka gak pd karena ia gak pintar.

“Ini tuh gini…….. dan lo harus hafal semua ini “ mery dengan semangat menjelaskan ke diah karena mery sudah cukup memahaminya.

“ Iya mer bener seharusnya gitu, soal ini  banyak dan kita harus coba Tanya jawab deh”kata lutfi teman mery yang cukup pintar..

“Aduh gue kok males banget ya belajar, hufftt” okta mengeluh karena merasa malas sekali..

Merekapun belajar dengan santai tapi serius sambil cerit-cerita tentang sekolah .Keesokan hari nya di kelas, ulangan pun akan dimulai. Mery sudah sangat siap sekali dengan soal yang akan dikerjakannya, mery  berdoa sebelum memulai. Suasana kelas pun mulai hening karena semua mulai mengerjakan soal-soal dari ibu widya. Dua jam setelah selesai ulangan mereka langsung keluar untuk istirahat.

“Aduh, gue bener-bener gak bisa nih ngerjainnya” okta kesal..

“Sabar ta yang penting udah usaha kan” mery menenangkan okta dengan pd nya karena ia cukup yakin kalo ia bisa mengerjakannya.

Tiba-tiba radit pun menghampiri mery yang sedang ngobrol bersama teman-teman nya di depan kelas. Radit ini adalah teman sekelas mery dan mereka kenal cukup baik. Selama beberapa minggu ini mery dan radit sering menghabiskan waktu untuk bercanda jika bertemu.

“Mer, gimana tadi bisa gak lo ngerjaimmya?” Tanya radit dengan sedikit meledek

“Gampang gitu doang ah soalnya, mudah-mudahan sih gue dapet bagus ya” mery dengan merasa pd pun beribacara pada radit.

Seminggu kemudian hasil pun dibagikan, dan mery benar-benar merasa terkejut  karena ia mendapatkan nilai  100 dan radit pun mendapatkan nilai 95. Mery benar-benar merasa senang dan dia pun disanjung oleh guru nya begitu juga dengan radit,dan dari situ pun mery dan radit mulai semakin dekat.

Radit mulai mendekati mery karena mulai merasa satu tujuan dengan mery ingin sekali masuk universitas negeri setelah lulus nanti. Mereka sering bersama untuk belajar bareng dan bercanda-canda membahas hal tentang sekolah dan keseharian mereka.

“Mer, pengen banget deh gue kalo udah lulus masuk universitas Negeri. Lo mau gak?” ujar radit yang berda disamping mery..

“Ya mau lah dit gue mau banget tapi apa gue bisa?” ujar mery karena selalu meras tidak yakin karena masalalunya yang bernilai rapot tidak cukup bagus.
“Pasti bisa mer, kita bisa kok mer.. amin..” radit menyemangati mery..

Sebulan kemudian mery dan radit mulai disibukan dengan kegiatan sekolah dimana radit mengikuti kegiatan osis, mery ikut tari saman dan ditunjuk guru juga ikut paduan suara. Mereka benar- benar sibuk sekali tetapi tetap selalu menjalin komunikasi atau sering mengahbiskan waktu di kelas berasama. Lama- kelamaan teman-teman mereka pun curiga dan menganggap mereka pacaran.

Tetapi mery sebenar nya cukup mengaggumi sosok radit, yang pintar, berwajah tampan dan berpostur badan tinggi suatu hal yang menjadi padangan mery dan selalu mambuat mery merasa sengang dengan radit yang bersikap dewasa selalu meyakinkan mery, dan juga memberi semangat mery. Dan radit pun sebenarnya menyukai mery tapi selalu tersimpan dalam hatinya untuk sekarang ini ia ingin focus untuk  belajar masuk kelas 3 unggulan dan lulus masuk universitas negeri jurusan arsitek.

Beberapa bulan kemudian  seminggu sebelum ujian akhir sekolah (uas), mery, radit, okta, diah , lutfi dan teman-teman lainnya menyibukan diri untuk belajar bareng  dan mencapai target mereka. Radit yang tidak pernah henti menyemangati mery dan selalu berda disamping mery, membuat persahabatan mereka semakin akrab.

“Semoga uas kali ini bisa dapet hasil yang bugus yaa” ujar mery selalu merasa tidak yakin..

“Udah santai aja mer, yang penting kita usaha kan. Gue yakin pasti bisa kok mer. Udah ah jangan serisu terus “ radit meledek mery dengan nada bercanda…

“Ih kalian pacaran ya?? Kok akrab banget sih sampe radit punya panggilan special tuh buat mery” ujar okata dengan sangat meldek..

“Apa sih okta kita Cuma temenan kok “ mery tersipu malu, padahal mery menyukai radit tetapi sebenarnya gak pengen kalo merusak persahabatan mery dan radit yang berjalan sangat baik ini.

Beberapa minggu kemudian ujian selesai dan rapot sudah dibagikan setahun sudah berjalan begitu cepat masa-masa kelas dua sma mereka. Dimana radit mendapatkan peringkat ke tiga, lutfi mendapatkan peringkat pertama, dan mery mendapat peringkat kedua. Mereka pun merasa senang dan bisa masuk kelas favorite mereka.

Mereka medapatkan libur dua minggu stelah selesai melaksanakan ujian, tetapi radit dan mery tetap sering menjalin komunikasi apalagi jalan bareng karena radit sering main ke rumah mery. Radit pun berkunjung ke rumah mery di malam hari. Dan mereka duduk diteras rumah mery dengan santai sambil ngobrol-ngobrol.

“Mer, gue pengen pindah sekolah nih? Disuruh nyoakp gue soalnya bokap mau pindah tugas kerja” ujar radit dengan serius sambil menatap wajah mery.

“Apa dit, kenapa harus pindah coba dit? Lo jangan pindah lah dit disini aja biar bokap lo aja yang nyelesaiin kerja nya disana’ mery benar-benar kecewa dan merasa sedih takut kehilangan radit yang selama ini menjadi sahabat terbaik yang selalu ada buat mery, walaupun mereka tanpa status pacaran dan sebenarnya saling suka.

“Iya mer tapi gue gak bisa nyokap gue udah maksa banget mih mer gue harus ikut pindah” radit yang coba menenangkan mery.

Setelah libur berakhir hari ini adalah hari pertama mery masuk kelas 3 SMA dimana seharusnya mery dan radit sekelas lagi dan bisa masuk ke kelas favorite yang mereka inginkan. Sambil duduk di depan kelas yang baru mery terdiam sambil melihat lapang bola dan merenung.

“Sekarang udah gak sekelas lagi sama okta.diah, lutfi, diatambah radit udah pindah sekolah” mery berbicara dalam hatinya denngan perasaan sedih sekali tetapi mencoba ikhlas dan menjalani apa yang ada.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk punggung mery dari belakang, dan dengan sangat terkejutnya sambil menoleh kebelakang itu adalah radit. Mery pun merasa kesal karena telah dibohongi radit yang bilang nya mau pindah sekolahan. Radit pun tertawa melihat tingkah mery, karena radit suka bercanda dan membuat mery jengkel. Mery hanya bisa tersenyum melihat radit kembali dan mereka pun sama-sama menjalani masa SMA kelas 3 mereka dengan serius tapi santai selama setahun. 

Dan akhirnya mereka bisa masuk ke universitas negeri yang mereka inginkan yaitu mery dengan fakultas ekonomi dan radit mengambil fakultas teknik dengan jurusan arsitektur. Mereka benar-benar berhasil menggapai yang mereka inginkan dengan usaha yang baik walaupun awalnya mery dan radit pernah merasa down tapi mereka mencoba bangkit lagi.