Sabtu, 05 Oktober 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA



Nama :Rosita Nurul Aini
kelas :3EB18
Npm :26211467



  • Paragraf Deduktif
4 Klaim Kebijakan Pemerintah Mampu Benahi Kondisi Ekonomi

   Agustus lalu, pemerintah mengeluarkan beberapa paket kebijakan penyelamatan ekonomi. Paket kebijakan ini keluar untuk menyikapi guncangan terhadap perekonomian nasional yang mulai terlihat dari anjloknya pasar modal dan merosotnya nilai tukar Rupiah hingga menyentuh level Rp 11.000 per USD saat itu.
   Paket kebijakan yang dikeluarkan mulai dari paket penyelamatan neraca perdagangan, salah satunya mengenakan bea masuk dan menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM) dan penurunan impor migas. Paket lainnya berupa paket menjaga pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Pemerintah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, paket kebijakan lain adalah percepatan investasi dengan revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyederhanaan izin investasi. Kalangan pengusaha menyambut baik paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sementara pelaku pasar modal belum merasakan dampak positif dari 'obat' penyembuh ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.
  Bersamaan dengan itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir kinerja perdagangan selama Agustus 2013. Hasilnya cukup menggembirakan, kata Presiden. neraca perdagangan Agustus lalu surplus USD 132,4 juta. Ini untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir neraca perdagangan melaju positif. Tidak hanya itu, ada capaian positif lainnya. Setelah tiga bulan terakhir terbakar inflasi, harga barang di seluruh Indonesia secara rata-rata mengalami deflasi 0,35 persen. Seperti biasa, pemerintah langsung buru-buru merespon capaian itu. Menko Perekonomian Hatta Rajasa langsung berdiri paling depan menyatakan bahwa capaian positif tersebut tidak lepas dari empat paket kebijakan yang yang dikeluarkan untuk merespon ekonomi yang beberapa waktu terakhir mengalami turbulensi. Hatta mengklaim, pemerintah sukses meminimalisir dampak guncangan perekonomian.
Keterangan:
Warna biru adalah kalimat utama 
warna hitam adalah kalimat penjelas

  • Paragraf Induktif
 Indonesia menikmati pertumbuhan (ekonomi) yang baik, dipicu sektor perdagangan dan permintaan domestik.  Beberapa waktu lalu pasar keuangan memang sempat goyah saat The Fed mengumumkan hendak menarik stimulusnya, Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Alan Bollard, menjelaskan, saat ini negara-negara APEC tak fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Indonesia juga seharusnya dapat fokus pada pertumbuhan jangka panjang mengingat besaran kemampuan ekonomi yang dimilikinya. Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sangat besar untuk terus menumbuhkan ekonominya tapi itu berjangka menengah

 Dia menjelaskan, saat ini negara-negara APEC tak fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Indonesia juga seharusnya dapat fokus pada pertumbuhan jangka panjang mengingat besaran kemampuan ekonomi yang dimilikinya. Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sangat besar untuk terus menumbuhkan ekonominya tapi itu berjangka menengah. Menurut dia, seharusnya negara-negara APEC fokus pada pertumbuhan jangka panjang dibandingkan pada kejutan-kejutan pasar finansial yang bersifat sementara atau berjangka pendek. Sekretariat APEC berupaya keras membangun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dengan melewati krisis finansial global.

 Sekretariat APEC berupaya keras membangun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dengan melewati krisis finansial global. Pengelolaan modal yang sangat rendah di wilayah APEC saat ini mulai kembali normal. Hal tersebut disebutkan dapat membuat investasi dan peminjaman dana menjadi lebih mahal.Namun dalam kondisi tersebut, para nasabah pemilik tabungan dapat menerima bunga yang lebih tinggi. Situasi seperti ini yang harus disesuaikan seluruh negara APEC. Meski demikian, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dinilai cukup baik diantara anggota APEC.

Keterangan:
Warna biru adalah kalimat utama 
warna hitam adalah kalimat penjelas