Nama :Rosita Nurul Aini
kelas :3EB18
Npm :26211467
- Paragraf Deduktif
Agustus lalu, pemerintah mengeluarkan beberapa paket kebijakan penyelamatan ekonomi. Paket kebijakan ini keluar untuk menyikapi guncangan terhadap perekonomian nasional yang mulai terlihat dari anjloknya pasar modal dan merosotnya nilai tukar Rupiah hingga menyentuh level Rp 11.000 per USD saat itu.
Paket kebijakan yang dikeluarkan mulai dari paket penyelamatan neraca perdagangan, salah satunya mengenakan bea masuk dan menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM) dan penurunan impor migas. Paket lainnya berupa paket menjaga pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Pemerintah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, paket kebijakan lain adalah percepatan investasi dengan revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyederhanaan izin investasi. Kalangan pengusaha menyambut baik paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sementara pelaku pasar modal belum merasakan dampak positif dari 'obat' penyembuh ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.
Paket kebijakan yang dikeluarkan mulai dari paket penyelamatan neraca perdagangan, salah satunya mengenakan bea masuk dan menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM) dan penurunan impor migas. Paket lainnya berupa paket menjaga pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Pemerintah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, paket kebijakan lain adalah percepatan investasi dengan revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyederhanaan izin investasi. Kalangan pengusaha menyambut baik paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sementara pelaku pasar modal belum merasakan dampak positif dari 'obat' penyembuh ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.
Bersamaan dengan
itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir kinerja perdagangan selama Agustus
2013. Hasilnya cukup menggembirakan, kata Presiden. neraca perdagangan Agustus
lalu surplus USD 132,4 juta. Ini untuk pertama kalinya dalam lima bulan
terakhir neraca perdagangan melaju positif. Tidak hanya itu, ada capaian
positif lainnya. Setelah tiga bulan terakhir terbakar inflasi, harga barang di
seluruh Indonesia secara rata-rata mengalami deflasi 0,35 persen. Seperti biasa, pemerintah langsung buru-buru merespon capaian itu. Menko Perekonomian Hatta Rajasa langsung berdiri paling depan menyatakan bahwa capaian positif tersebut tidak lepas dari empat paket kebijakan yang yang dikeluarkan untuk merespon ekonomi yang beberapa waktu terakhir mengalami turbulensi. Hatta mengklaim, pemerintah sukses meminimalisir dampak guncangan perekonomian.
Keterangan:
Warna biru adalah kalimat utama
warna hitam adalah kalimat penjelas
- Paragraf Induktif
Indonesia menikmati pertumbuhan (ekonomi) yang
baik, dipicu sektor perdagangan dan permintaan domestik. Beberapa waktu lalu pasar keuangan memang sempat
goyah saat The Fed mengumumkan hendak menarik stimulusnya, Direktur Eksekutif
Sekretariat APEC Alan Bollard, menjelaskan, saat ini negara-negara APEC tak
fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Indonesia juga seharusnya dapat
fokus pada pertumbuhan jangka panjang mengingat besaran kemampuan ekonomi yang
dimilikinya. Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sangat besar
untuk terus menumbuhkan ekonominya tapi itu berjangka menengah
Dia menjelaskan, saat ini negara-negara APEC tak
fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Indonesia juga seharusnya dapat
fokus pada pertumbuhan jangka panjang mengingat besaran kemampuan ekonomi yang
dimilikinya. Indonesia
memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sangat besar untuk terus menumbuhkan
ekonominya tapi itu berjangka menengah. Menurut dia, seharusnya negara-negara APEC fokus
pada pertumbuhan jangka panjang dibandingkan pada kejutan-kejutan pasar finansial
yang bersifat sementara atau berjangka pendek. Sekretariat APEC berupaya keras
membangun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dengan melewati krisis
finansial global.
Sekretariat APEC berupaya keras membangun
pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dengan melewati krisis finansial
global. Pengelolaan modal yang sangat rendah di wilayah
APEC saat ini mulai kembali normal. Hal tersebut disebutkan dapat membuat
investasi dan peminjaman dana menjadi lebih mahal.Namun dalam kondisi tersebut,
para nasabah pemilik tabungan dapat menerima bunga yang lebih tinggi. Situasi
seperti ini yang harus disesuaikan seluruh negara APEC. Meski demikian, prospek
pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dinilai cukup baik diantara anggota APEC.
Keterangan:
Warna biru adalah kalimat utama
warna hitam adalah kalimat penjelas
Warna biru adalah kalimat utama
warna hitam adalah kalimat penjelas
Sumber:
http://www.merdeka.com/uang/4-klaim-kebijakan-pemerintah-mampu-benahi-kondisi-ekonomi.html
http://apec.liputan6.com/read/709949/ekonomi-ri-masih-perkasa-di-antara-anggota-apec
http://www.merdeka.com/uang/4-klaim-kebijakan-pemerintah-mampu-benahi-kondisi-ekonomi.html
http://apec.liputan6.com/read/709949/ekonomi-ri-masih-perkasa-di-antara-anggota-apec
Tidak ada komentar:
Posting Komentar