Selasa, 10 April 2012

MENGAPA PENGAGGURAN DI INDONESIA SULIT DIATASI??



Definisi pengagguran ada banyak sekali maka definisi-definisi terkait pengangguran menurut BPS yang tertera dalam Katalog BPS: Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia Agustus 2011.

  1. Bekerja: melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).  
  2. Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.
  3. Tingkat pengangguran terbuka: perbandingan antara jumlah pencari kerjadengan jumlah angkatan kerja.
Anehnya di katalog tersebut, definisi pengangguran justru tidak dimasukkan. Tapi dari definisi tingkat pengangguran terbuka sudah jelas, pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Nah, jadi definisi bekerja karena hanya bekerja satu jam pun dalam seminggu yang lalu juga disebut bekerja. Kalau kerjanya sudah dua minggu yang lalu, dan seminggu lalu nggak kerja berarti ya masuk pengangguran.
Setelah itu, ada pengangguran menurut jam kerja.
  1. Pekerja Tidak Penuh (dahulu disebut setengah pengangguran) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
  2. Setengah penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
  3. Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela)

Dari definisi diatas kita lihat pengangguran di Indonesia sekarang ini >> indentik sekali dengan kemiskinan, itu akibat dari pilihan kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia yang lebih memilih pola konglomerasi dalam permodalan untuk membangun ekonomi nasional yang kurang menyerap tenaga kerja, sementara pemerintah tidak mengembangkan ekonomi kerakyatan yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga tenaga penganggur bisa terserap dari kegiatan ekonomi tersebut.

Pemerintah menerapkan pola ekonomi konglomerasi, Tujuannya adalah untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur yang memadai termasuk SDM di dalamnya, dimana sistem pendidikan nasional tidak berorientasi pada kebutuhan tenaga kerja yang siap pakai yang dapat menunjang perekonomian nasional. Akibatnya , walaupun secara macro pertumbuhan laju ekonomi mengalami peningkatan, akan tetapi pendapatan per kapita penduduk penduduk Indonesia malah menurun?, kenapa karena tenaga penganggur jumlah semakin besar dan meningkat setiap tahun..

Secara kwantitatif ... dapat dilihat penduduk Indonesia, telah lebih banyak yang berkesempatan mengenyam pendidikan formal, tetap saja lapangan kerja tidak terbuka, karena lain kebutuhan lain juga yang diciptakan/diluluskan bukan tenaga kerja sesuai kondisi perekonomian Indonesia. akibatnya pengangguran meningkat setiap tahun, tidak adanya pendapatan yang layak diterima untuk kehidupannya, maka pada akhirnya pertumbuhan kemiskinan merata di seluruh tanah air.

Faktor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Pengagguran adalah :
1.   Pendidikan yang rendah, dengan pendidikan yang rendah seseorang sulit mencari pekerjaan karena biasanya memiliki pola piker dan pengetahuan yang tidak berkembang. Tatapi ini tidak mutlak karena ada juga orang yang berpendidikan rendah bisa menjadi orang yang berhasil pada bidangnya.
2.  Kurang Keterampilan, banyak orang yang lulusan sma atau smp yang mempunyai keterampilan dan sukses pada bidang nya dengan keterampilan yang dimilikinya.

3. Kurang lapangan pekerjaan, setiap tahunnya di Indonesia memiliki lulusan dari berbagai universitas tetapi kenytaan nya lulusan dengan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan yang disediakan pemerintah.
4.     Kurang nya  tingkat EQ masyarakat, Tingkat EQ meliputi kemampuan mengendalikan emosi yang berpengaruh terhadap kemampuan berkominikasi/berbicara yang mendukung dalam hidup bermasyarakat. Dan orang yang pandai berkomunikasi dan bersosialisasi akan mudah mendapatkan pekerjaaan papun dibadingkan orang yang pendiam.
5.   Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain, misalnya orang yang lulus sarjana menggantungkan diri pada orangtuanyadan tidak ingin bekerja. Ia termasuk menjadi pengagguran dan melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.
6.    Tidak mau berwirausaha, pada umumnya orang yang baru lulus bergantung ingin mencari pekerjaan tetapi bila tidak dapat maka ia akan jadi pengagguran.

Upaya-upaya untuk mengurangi/mengatasi pengangguran di tanah air antara lain :

1.         Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.
2.       Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
3.       Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
4.        Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
5.       Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
6.       Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
7.        Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
8.       Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
9.       Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
10.      Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
11.        Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.




sumber :
http://www.anneahira.com/faktor-penyebab-pengangguran.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar