NADA PERSAHABATAN
Hari
ini adalah hari pertama mery masuk Kelas 2 SMA seteleh merasakan liburan dua
minggu bersama keluarga. Tapi rapot mery cukup mengecewakan karena nialinya
tidak bagus , tetapi mery cukup beruntung karena bisa masuk ipa. Dirumah Mery sering dimarahi ibu nya karena tidak
mendapatakan nilai yang bagus sehingga ia pun merasa sedih dan kesal. Karena
mery cuma gadis biasa yang tidak pintar,
ia pun mulai merasa kesal sekali mengapa ia tidak bisa mendapatkan nilai yang
bagus. Mery pun menunggu indah di depan kelas untuk curhat apa yang ia rasakan
sekarang.
“
Hay ndah duduk disini yuk pengen cerita deh, kenapa nilai gue kok gini banget
sih? andai gue pinter ya pasti gue bias masuk kelas unggulan itu dan bisa bareng
temen-temen yang pinter” ujar mery
dengan kesal dan jengkel.
“Sabar
mer, pasti lo bias kok asal mau usaha aja.” … indah sambil menenangkan mery.
“Iya
ndah tapi gimana cara nya yaa” mery sangat merasa kesal..
Indah
adalah teman mery yang cukup pintar dan sangat sabar orang nya ia adalah teman
kelas satu mery tetapi kini sudah tidak sekelas lagi, tetapi kelas mereka cukup
berdekatan dan mereka sering untuk sharing dan bercerita.
Bel
pun berbunyi, mery dan indah langsung masuk ke kelas mereka . Hari ini wali
kelas mery datang ke kelas untuk perkenalan diri dan membahas struktur kelas
yang baru.
“Pagi
anak-anak? Gimana liburan kalian kemarin disini ibu walikelas kalian ya dan ibu
disini ngajar fisika yaa” ibu widya berbicara di depan kelas dengan semangat..
“Pokok
nya gue harus bisa, nilai gue gak boleh jelek lagi walaupun Cuma di kelas biasa
kaya gini” mery bicara dalam hati dengan ambisi yang kuat karena merasa kesal.
“Sekarang
kita bagi struktur kelas yang baru ya, dan kalian yang memilih teman kalian
sebagai kandidat nya”.. bu widya menatap anak-anak sambil melihat anak-anak
yang bisa untuk tugas ini.
“Udah
bu mery aja, iya mery bu masuk sebagai kandidatnya” teman-teman baru mery
bersorak-sorak dengan semangat karena mery terlihat cukup baik dan pantas.
Dan
akhir nya mery pun menjabat sebagai skertaris kelas yang baru. Begitu banyak tugas
mery yang baru kali ini karena harus mengabsen dan mengontrol guru yang masuk
atau tidak. Tapi mery sangat senang dengan suatu kesibukan, karena bagi mery ia
tidak buang-buang waktu untuk yang tidak berguna.
Beberapa
jam kemudian bel istirahat pun berbunyi dan mery mulai berkenalan dengan teman
baru nya, ia pun berkenalan dengan diah,okta, dan lutfi. Mereka teman yang baik
dan mery pun setelah mengenal nya, ia berteman dekat dengan mereka dan dangat
akrab sekali dan mereka sering berkumpul di rumah diah sebagai bescamp mereka.
Dua
minggu setelah belajar di kelas dan hari ini adalah hari rabu sepulang mery
sekolah, mery bersama-sama temannya main ke rumah diah untuk belajar bareng
karena besok akan diadakan ulangan
fisika. Mery belajar dengan serius mencoba untuk memahami semua materi yang
diberi.
“Mer,
ini gimana sih gue gak ngerti deh? Mana banyak banget lagi materinya” ujar diah
teman mery yang sangat malas sekali orang nya dan suka gak pd karena ia gak
pintar.
“Ini
tuh gini…….. dan lo harus hafal semua ini “ mery dengan semangat menjelaskan ke
diah karena mery sudah cukup memahaminya.
“
Iya mer bener seharusnya gitu, soal ini
banyak dan kita harus coba Tanya jawab deh”kata lutfi teman mery yang
cukup pintar..
“Aduh
gue kok males banget ya belajar, hufftt” okta mengeluh karena merasa malas
sekali..
Merekapun
belajar dengan santai tapi serius sambil cerit-cerita tentang sekolah .Keesokan
hari nya di kelas, ulangan pun akan dimulai. Mery sudah sangat siap sekali
dengan soal yang akan dikerjakannya, mery
berdoa sebelum memulai. Suasana kelas pun mulai hening karena semua mulai
mengerjakan soal-soal dari ibu widya. Dua jam setelah selesai ulangan mereka
langsung keluar untuk istirahat.
“Aduh,
gue bener-bener gak bisa nih ngerjainnya” okta kesal..
“Sabar
ta yang penting udah usaha kan” mery menenangkan okta dengan pd nya karena ia
cukup yakin kalo ia bisa mengerjakannya.
Tiba-tiba
radit pun menghampiri mery yang sedang ngobrol bersama teman-teman nya di depan
kelas. Radit ini adalah teman sekelas mery dan mereka kenal cukup baik. Selama
beberapa minggu ini mery dan radit sering menghabiskan waktu untuk bercanda
jika bertemu.
“Mer,
gimana tadi bisa gak lo ngerjaimmya?” Tanya radit dengan sedikit meledek
“Gampang
gitu doang ah soalnya, mudah-mudahan sih gue dapet bagus ya” mery dengan merasa
pd pun beribacara pada radit.
Seminggu
kemudian hasil pun dibagikan, dan mery benar-benar merasa terkejut karena ia mendapatkan nilai 100 dan radit pun mendapatkan nilai 95. Mery
benar-benar merasa senang dan dia pun disanjung oleh guru nya begitu juga
dengan radit,dan dari situ pun mery dan radit mulai semakin dekat.
Radit
mulai mendekati mery karena mulai merasa satu tujuan dengan mery ingin sekali
masuk universitas negeri setelah lulus nanti. Mereka sering bersama untuk
belajar bareng dan bercanda-canda membahas hal tentang sekolah dan keseharian
mereka.
“Mer,
pengen banget deh gue kalo udah lulus masuk universitas Negeri. Lo mau gak?”
ujar radit yang berda disamping mery..
“Ya
mau lah dit gue mau banget tapi apa gue bisa?” ujar mery karena selalu meras
tidak yakin karena masalalunya yang bernilai rapot tidak cukup bagus.
“Pasti
bisa mer, kita bisa kok mer.. amin..” radit menyemangati mery..
Sebulan
kemudian mery dan radit mulai disibukan dengan kegiatan sekolah dimana radit
mengikuti kegiatan osis, mery ikut tari saman dan ditunjuk guru juga ikut
paduan suara. Mereka benar- benar sibuk sekali tetapi tetap selalu menjalin
komunikasi atau sering mengahbiskan waktu di kelas berasama. Lama- kelamaan
teman-teman mereka pun curiga dan menganggap mereka pacaran.
Tetapi
mery sebenar nya cukup mengaggumi sosok radit, yang pintar, berwajah tampan dan
berpostur badan tinggi suatu hal yang menjadi padangan mery dan selalu mambuat
mery merasa sengang dengan radit yang bersikap dewasa selalu meyakinkan mery,
dan juga memberi semangat mery. Dan radit pun sebenarnya menyukai mery tapi
selalu tersimpan dalam hatinya untuk sekarang ini ia ingin focus untuk belajar masuk kelas 3 unggulan dan lulus
masuk universitas negeri jurusan arsitek.
Beberapa
bulan kemudian seminggu sebelum ujian
akhir sekolah (uas), mery, radit, okta, diah , lutfi dan teman-teman lainnya
menyibukan diri untuk belajar bareng dan
mencapai target mereka. Radit yang tidak pernah henti menyemangati mery dan
selalu berda disamping mery, membuat persahabatan mereka semakin akrab.
“Semoga
uas kali ini bisa dapet hasil yang bugus yaa” ujar mery selalu merasa tidak
yakin..
“Udah
santai aja mer, yang penting kita usaha kan. Gue yakin pasti bisa kok mer. Udah
ah jangan serisu terus “ radit meledek mery dengan nada bercanda…
“Ih
kalian pacaran ya?? Kok akrab banget sih sampe radit punya panggilan special tuh
buat mery” ujar okata dengan sangat meldek..
“Apa
sih okta kita Cuma temenan kok “ mery tersipu malu, padahal mery menyukai radit
tetapi sebenarnya gak pengen kalo merusak persahabatan mery dan radit yang
berjalan sangat baik ini.
Beberapa
minggu kemudian ujian selesai dan rapot sudah dibagikan setahun sudah berjalan
begitu cepat masa-masa kelas dua sma mereka. Dimana radit mendapatkan peringkat
ke tiga, lutfi mendapatkan peringkat pertama, dan mery mendapat peringkat
kedua. Mereka pun merasa senang dan bisa masuk kelas favorite mereka.
Mereka
medapatkan libur dua minggu stelah selesai melaksanakan ujian, tetapi radit dan
mery tetap sering menjalin komunikasi apalagi jalan bareng karena radit sering
main ke rumah mery. Radit pun berkunjung ke rumah mery di malam hari. Dan
mereka duduk diteras rumah mery dengan santai sambil ngobrol-ngobrol.
“Mer,
gue pengen pindah sekolah nih? Disuruh nyoakp gue soalnya bokap mau pindah
tugas kerja” ujar radit dengan serius sambil menatap wajah mery.
“Apa
dit, kenapa harus pindah coba dit? Lo jangan pindah lah dit disini aja biar
bokap lo aja yang nyelesaiin kerja nya disana’ mery benar-benar kecewa dan
merasa sedih takut kehilangan radit yang selama ini menjadi sahabat terbaik
yang selalu ada buat mery, walaupun mereka tanpa status pacaran dan sebenarnya
saling suka.
“Iya
mer tapi gue gak bisa nyokap gue udah maksa banget mih mer gue harus ikut
pindah” radit yang coba menenangkan mery.
Setelah
libur berakhir hari ini adalah hari pertama mery masuk kelas 3 SMA dimana
seharusnya mery dan radit sekelas lagi dan bisa masuk ke kelas favorite yang
mereka inginkan. Sambil duduk di depan kelas yang baru mery terdiam sambil
melihat lapang bola dan merenung.
“Sekarang
udah gak sekelas lagi sama okta.diah, lutfi, diatambah radit udah pindah
sekolah” mery berbicara dalam hatinya denngan perasaan sedih sekali tetapi
mencoba ikhlas dan menjalani apa yang ada.
Tiba-tiba
ada seseorang yang menepuk punggung mery dari belakang, dan dengan sangat
terkejutnya sambil menoleh kebelakang itu adalah radit. Mery pun merasa kesal
karena telah dibohongi radit yang bilang nya mau pindah sekolahan. Radit pun
tertawa melihat tingkah mery, karena radit suka bercanda dan membuat mery
jengkel. Mery hanya bisa tersenyum melihat radit kembali dan mereka pun
sama-sama menjalani masa SMA kelas 3 mereka dengan serius tapi santai selama
setahun.
Dan akhirnya mereka bisa masuk ke universitas negeri yang mereka
inginkan yaitu mery dengan fakultas ekonomi dan radit mengambil fakultas teknik
dengan jurusan arsitektur. Mereka benar-benar berhasil menggapai yang mereka
inginkan dengan usaha yang baik walaupun awalnya mery dan radit pernah merasa
down tapi mereka mencoba bangkit lagi.